Wall Street Reli ke Rekor Tertinggi, Nasdaq Lampaui 13.000 untuk Pertama Kali
Friday, January 08, 2021       05:09 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melesat ke level tertinggi sepanjang masa, Kamis, setelah Kongres mengonfirmasi terpilihnya Joe Biden sebagai presiden dan  trader  mengabaikan kerusuhan di Washington.
Nasdaq Composite Index melonjak 326,69 poin atau 2,56% menjadi 13.067,48, karena saham Microsoft dan Alphabet melejit lebih dari 2%, dan Apple meroket 3,4%, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Kamis (7/1) atau Jumat (8/1) pagi WIB.
Sementara, Dow Jones Industrial Average menguat 211,73 poin, atau 0,69%, menjadi 31.041,13. Pada satu titik, Dow meningkat lebih dari 300 poin. Sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 1,48% atau 55,65 poin menjadi 3.803,79.
Kamis menandai penutupan pertama Nasdaq di atas level 13.000. Ini juga pertama kalinya Dow dan S&P 500 mengakhiri sesi masing-masing di atas 31.000 dan 3.800.
Walgreens Boots Alliance naik 5,2% untuk memimpin Dow lebih tinggi didukung hasil kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan. Saham JPMorgan Chase melesat 3,3% setelah raksasa perbankan itu di- upgrade  menjadi beli dari netral oleh analis Bank of America. Sektor teknologi dan  consumer discretionary  masing-masing naik 2,7% dan 1,8%, untuk mendongkrak S&P 500.
Rabu, perusuh pro-Trump menyerbu Capitol Amerika Serikat, tepat ketika anggota parlemen memulai proses prosedural penghitungan suara Electoral College dan secara resmi mengumumkan Biden sebagai pemenang. Namun, Dow dan S&P 500 ditutup lebih tinggi pada sesi Rabu karena  trader  mengabaikannya tragedi tersebut di tengah meningkatnya prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal.
"Seharusnya tidak ada misteri mengapa pasar tidak peduli dengan apa yang terjadi di Ibukota [pada Rabu], betapapun itu sangat mengganggu, dan memalukan," kata Peter Boockvar, Chief Investment Officer Bleakley Advisory Group. "Itu karena tidak ada hubungannya dengan arah ekonomi, laba, dan tingkat suku bunga. Sesederhana itu."
Kongres berkumpul kembali untuk melanjutkan proses untuk mengonfirmasi kemenangan Biden, Rabu malam, setelah Gedung Capitol diamankan. Penegasan itu datang Kamis pagi dengan DPR dan Senat memblokir upaya untuk menolak mengesahkan suara Electoral College dari Arizona dan Pennsylvania.
Dalam sebuah pernyataan setelah Kongres mengkonfirmasi kemenangan Biden, Presiden Donald Trump mengatakan "akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari."
"Saya pikir alasan pasar tidak terlalu bingung adalah itu tidak akan mengubah transisi kekuasaan," kata Tom Lee, pendiri Fundstrat Global Advisors.
Pedagang terus fokus pada kemungkinan bantuan fiskal tambahan setelah Partai Demokrat mendapatkan mayoritas tipis di Senat, memberinya kendali atas kedua kamar kongres.
Diproyeksikan  NBC News , Rabu petang, kandidat Demokrat Jon Ossoff mengalahkan wakil Partai Republik, David Perdue, dalam salah satu perebutan kursi senat di Georgia. Sebelumnya,  NBC  memproyeksikan calon Demokrat lainnya, Raphael Warnock, mengalahkan Senator Republik, Kelly Loeffler, pada pemilu Georgia.
Hasil pemilu Georgia membuat Senat berimbang 50-50 yang akan dikontrol oleh Demokrat, karena penentuan suara akan berada di tangan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris. Diperkirakan secara luas bahwa Senat yang dikuasai Demokrat akan mendorong paket stimulus yang lebih kuat, spekulasi yang mendongkrak ekuitas pada sesi Rabu, terutama saham yang paling terpukul selama resesi Covid.
JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar di TD Ameritrade, mengatakan hasil pemilu tersebut memberikan investor "kejelasan" dengan "mensolidkan kendali Demokrat di Washington dan meningkatkan ekspektasi lebih banyak stimulus yang akan datang."
"Dengan meredanya ketegangan politik, lebih banyak stimulus diprediksi dapat membantu mendorong ekonomi, dan vaksin virus korona membantu membawa ketenangan bagi investor serta pedagang, tampaknya pasar sekarang dapat fokus pada musim laba," katanya.
Di sisi data, klaim pengangguran awal berada di 787.000 untuk pekan yang berakhir hingga 31 Desember, ungkap Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei  Dow Jones  memperkirakan 815.000.
Sentimen di Wall Street juga mendapat dorongan setelah Institute for Supply Management mengatakan indeks untuk aktivitas nonmanufaktur Amerika naik menjadi 57,2 pada Desember dari 55,9 di November. Ekonom yang disurvei  Dow Jones  memperkirakan angka 54,5. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 13:46 WIB
Emas Antam Naik Rp 7.000 Per Gram
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC